Waiz Satu Tahun

Beneran, nggak kerasa, Waiz udah satu tahun aja. Alhamdulillah wa syukurillah, semoga Waiz jadi anak yang soleh, cerdas, pintar dan baik hati.

Sama seperti Abang Raki dulu, di usianya yang satu tahun lebih beberapa minggu ini, Waiz belum bisa jalan, masih nyaman dengan merangkaknya yang bisa dibilang expert banget, gesit. Juga sama seperti Raki dulu, saya nggak mau ambil pusing banget, just let it flow.

Karena ternyata it’s ok untuk melewati fase merangkak lebih lama dari anak kebanyakan. Kalau dulu Bang Raki baru bisa berjalan di usianya yang 14 bulan, alhamdulillah motorik halus Raki lebih menonjol sampai sekarang. Waiz juga gitu, kami tidak perlu was-was meninggalkan dia tidur di ranjang yan tinggi, karena Waiz udah bisa turun sendiri, dengan mendahulukan kakinya duluan, dan alhamdulillah bisa mengukur kakinya udah nyampe ke lantai belum, padahal nggak ada yang ngajarin. Jadi Waiz udah nggak gedubrak-gedubrukan lagi ya anaknya, alhamdulillah.

Satu kegiatan stimulasi motorik halus yang Waiz suka, menutup botol.

Untuk kecerdasan linguistik, yang paling menonjol, Waiz bisa menirukan takbir “allahuakbar”, sekaligus meniru gerakan solat sujud. Jadi kalau dengar kata solat, Waiz bakalan menirukan “allahuakbar” dan gerakan sujud. Kalau yang lainnya masih random sih, tapi bunyi-bunyian kayak Mama, Papa, dada, horee udah cukup baik.

Apalagi ya?

Oiya, sekarang tuh lagi suka niru-niru suara binatang dari soundbook-nya, like this:

Itu dulu deh untuk hari ini, besok besok lagi.