Youtuber Real Life

Most of us mungkin nggak nyaman menangis di depan umum, I am. Jangankan menangis, terkadang rasanya pengen pake kacamata hitam kalau mata bengkak karena menangis semalam. So, aneh banget melihat orang-orang ini mempertontonkan air matanya ke seluruh dunia, youtube.

https://rangkulteman.id/berita/gaji-youtuber-indonesia-dengan-penghasilan-tertinggi

Ya, sadar pertama kali dengan ketidakwajaran ini pas ada influencer yang publish video kesedihannya kehilangan calon bayi. I don’t know mungkin ini pertama kali notice hal begini. It just happened, bahkan kayak bisa-bisanya kejadiannya persis pas it’s happening. Mungkin udah terlalu banyak video beginian di youtube, gw aja yang nggak ngikutin. Tapi i wonder kenapa ya mereka bisa punya kekuatan untuk merekam kesedihan dan mempertontonkannya ke dunia?

Sampai akhirnya gw sadar…

Kalau elu kerja tiap hari, terus dapat duit gaji, nah mereka juga gitu. Yap, that’s the way of them earn money. Dengan menjadikan rumah (as a house and a home) sebagai bagian dari tempat kerja, keluarga sebagai partner keja, dan kehidupan pribadi sebagai bahan kerja.

Then, they get a lot of money by that, you know, bisa build very big houses, buy cars, and bisa beli apa aja, liburan ke luar negeri. Semua itu gak lu dapetin dengan kerjaan lu yang tiap hari dari jam 7.30 sampai jam 4. Mungkin kalau sekarang kita wondering kenapa mereka bisa sedalam itu memanfaatkan/mengorbankan privacy untuk cari duit, bakal lain jadinya kalau kita udah nyicipin gimana enaknya dapetin duit yang banyak dengan cara itu (does it make sense?)

Banyak yang membully seorang influencer yang looks ok dengan kepergian orang tuanya, dan masih kuat2nya untuk bikin itu jadi content. Padahal nih dengan mereka membully dan ngebahasnya di social media, makin banyak yang penasaran dan view video yang dimaksud, Otomatis duit yang didapat semakin banyak. Begitulah semua ini bekerja, gak ada habisnya dari konten yang berfaedah sampai yang nggak ada faedahnya sama sekali. Yah we knowlah, kayak content-content settingan yang bikin kita wondering kok bisa ya bikin content goblok kayak gitu, terus sok-sokan comment, sok-sokan update status sambil nyinyiran, tanpa sadar kita bikin content-content itu semakin ramai, semakin viral.

Setiap orang punya pilihan hidup masing-masing. Sudah saatnya kita belajar menghargai pilihan orang lain. Belajar untuk menahan diri dari ikut serta meramaikan hal-hal yang kita tak suka, karena secara langsung dan tidak langsung, dengan ikut menyinyirinya di media sosial, kita pun ikut mempromosikannya. Sssstttt, mind your own business.