Meng-ASI-hi Story

Alhamdulillah, kegiatan meng-ASI-hi mulai menjadi kegiatan favorit saya, at least dibandingkan dengan saat-saat meng-ASI-hi dulu kala (hehe). Semua karena the power of AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku), juga pengetahuan dan kesadaran bahwa menyusui adalah fase penting dalam tumbuh kembang fitrah anak.

Menyusui anake ke-3 ini agak berbeda dengan anak pertama (dan kedua). Awal yang berat karena bayi Izza menangis keras ketika menyusui hari-hari pertama. Sempat merasakan ASI jatah Waiz, di malam pertama ASI restart, jadi nggak keluar lagi. Pengalaman dua anak pertama, ASI memang keluar hari ketiga-keempat, tapi Raki dan Waiz nggak pakai nangis, walaupun ngempeng semaleman, tapi kan nggak bikin panik. Untuk bayi Izza bikin panik banget, sampai kepikiran gimana kalau ASI belum keluar juga hari keempat, karena kasihan lihat Izza nangis terus, mana nangisnya heboh banget lagi.

Alhamdulillah, seriusan, sempat pasrah bakal nunggu sampai hari keempat untuk ngasih susu formula, hilang sudah semua wacana yang dibaca dan dipercaya tentang prinsip ASI di hari awal-awal kelahiran. Tapi langsung istighfar sih, berusaha percaya bahwa Allah pasti udah mengatur semua ini, ASInya pasti keluar tepat waktu.

Allahuakbar, hari ketiga, akhirnya kolostrumnya release. Sengaja ASI Waiz di-stop dulu karena takut jatah kolostrum Izza malah disedot Waiz. Terus malah keterusan minggu-minggu pertama, karena emaknya juga kurang tidur, badan kurus kering, capek banget pokoknya, jadi Waiz di-handle Papa sepenuhnya. Huhu, tidur juga pisah dulu.

Eh balik dulu ke kolostrum, dari anak pertama sampe anak ketiga, alhamdulillah, ASI emang nggak langsung keluar, tapi momen kolostrum keluar di hari ke-3 (bahkan 4) itu membahagiakan banget. Melihat susu kuning emas belepotan di mulut bayik, so beautiful, alhamdulillah.

Nah, sekarang alhamdulillah, Waiz kembali disusuin. Bismillah, tandem nyusuin anak dua. Ditanyain berat apa nggak, alhamdulillah Allah mudahkan. Walaupun nggak semelimpah sebelum sebelumnya, tapi ya masih bisalah stock ASIP di freezer. Seriusan ini tidak seberat yang orang lain bayangkan.

Sekarang malah nggak pumping ASI lagi, karena bawa baby Izza ke kantor, it feels so good. Bisa dapat kelapangan seperti ini, walaupun kerjaan kantor harus juga dipersiapkan di rumah dan terkadang memakan sedikit waktu tidur. Tapi once again, ini tuh nggak seberat yang orang lain bayangkan. I’m ok, and enjoying this all, insyaallah.